Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata :
“Tidak apa-apa berhias dengan memakai inai, terlebih lagi bila si wanita telah bersuami dimana ia berhias untuk suaminya.
Adapun wanita yang masih gadis, maka hal ini mubah (dibolehkan) baginya, namun jangan menampakkannya kepada lelaki yang bukan mahramnya karena hal itu termasuk perhiasan.
Banyak pertanyaan yang datang dari para wanita tentang memakai inai ini pada rambut, dua tangan atau dua kaki ketika sedang haidh.
Jawabannya adalah hal ini tidak apa-apa karena inai sebagaimana diketahui bila diletakkan pada bagian tubuh yang ingin dihias akan meninggalkan bekas warna dan warna ini tidaklah menghalangi tersampaikannya air ke kulit, tidak seperti anggapan keliru sebagian orang.
Apabila si wanita yang memakai inai tersebut membasuhnya pada kali pertama saja akan hilang apa yang menempel dari inai tersebut dan yang tertinggal hanya warnanya saja, maka ini tidak apa-apa.”
(Majmu’ Fatawa wa Rasail Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, 4/288).
Sumber : Majalah Asy-Syari’ah No.07/I/1425 H/2004 /halaman75
Dikutip dari :http://kaahil.wordpress.com/
=====================================================================
Bolehkah henna/mehndi/inai dipakai oleh lelaki ?
Memetik Fatwa Syiekh Masyhur Hassan Salman didalam Kitab kumpulan Fatwa beliau:
Mewarnakan atau inai bagi lelaki dibolehkan pada keadaan yang digunakan oleh para Sahabat Nabi SAW dan Tabie'en dan juga dipakai pada janggut dan rambut sekiranya pada kedua-duanya terdapat uban,
Memetik Fatwa Syiekh Masyhur Hassan Salman didalam Kitab kumpulan Fatwa beliau:
Mewarnakan atau inai bagi lelaki dibolehkan pada keadaan yang digunakan oleh para Sahabat Nabi SAW dan Tabie'en dan juga dipakai pada janggut dan rambut sekiranya pada kedua-duanya terdapat uban,
manakala pada tangan-tangan dan kaki-kaki maka tidak dibolehkan bagi lelaki untuk memakai inai melainkan hanya untuk berubat dengannya,
adapun jika ia digunakan untuk tujuan perhiasan, padanya penyerupaan seperti perempuan, maka tidak dibolehkan baginya mewarnai kaki atau tangannya melainkan untuk tujuan perubatan.
Adapun uban pada janggut dan rambut walaupun sedikit maka daripada sunnah Nabi SAW baginya mewarnai ubannya.
Pernah dilakukan Nabi SAW, mewarnai janggut baginda dan rambut-rambut baginda yg sedikit.
http://kemahilmu.blogspot.in
=====================================================================
http://kemahilmu.blogspot.in
=====================================================================
Bolehkah henna/mehndi/inai dipakai lelaki saat pengantin atau sebagai perhiasan ?
Fatwa Online[2] oleh Mufti Markaz Fatwa dibawah naungan Prof. Dr Abdullah Faqeh
Beliau menjawab:
Sekiranya yang dimaksudkan penyoal adalah mewarnakan seorang lelaki tangannya atau kakinya dengan inai bagi majlis perkahwinan, maka hal itu tidak dibolehkan, malah juga tidak dibolehkan selain perkahwinan kerana hal itu adalah daripada perhiasan wanita, dan tidak boleh (haram) menyerupai wanita ke atas apa yg dikhususkan ke atas para wanita dalam perhiasan atau pakaian.
Dan dalil yg mengkhususkan bagi perempuan adalah berdasarkan hadis yg diriwayatkan oleh Abu Daud dan juga Al-Nasai'e dengan sanad yg Hasan:
Dari Ummul Mukminin A'isyah r.a. berkata:
Seorang wanita mengisyaratkan di belakang tabir bahawa dia ingin menyampaikan surat kepada baginda S.A.W. lalu baginda melihat tangan itu seraya baginda bersabda: Aku tidak tahu samada ini tangan lelaki atau perempuan. itu menjawab: Aku adalah seorang wanita. bersabda: Sekiranya kamu seorang perempuan, berbezalah dengan memakai inai dijarimu.
Berkata Imam Al-Nawawi rahimahullah:
Dan berkenaan menginaikan kedua-dua tangan dan kaki maka ia satu sunnah kepada pengantin perempuan. Dan ianya haram ke atas lelaki melainkan untuk tujuan perubatan.
Dan sekiranya bertujuan untuk menwarnakan uban dengan inai maka ianya dibolehkan malahan ia adalah sunnah ini berdasarkan hadis Nabi SAW:
Sesungguhnya sebaik-baik bahan untuk mengubah (mewarna) uban ini adalah inai dan khatam(Diriwayatkan oleh Imam Ahmad)
http://kemahilmu.blogspot.in
=====================================================================
Hadist tentang Henna dan Kesehatan
Salma, pembantu Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam berkata :
Setiap kali ada orang mengeluh sakit kepala kepada Rosululllah Shallallaahu ‘alaihi wasallam, Beliau selalu bersabda kepadanya : “Berbekamlah!” dan setiap kali ada orang mengeluh sakit pada kakinya, beliau selalu bersabda kepadanya : “balutlah dengan henna(inai)”.
(Riwayat Ahmad 6/462, Abu Daud no.3858, At-Tirmidzi 6/213, Ibnu Majah no.3502, Al-Hakim dalam Al-Mustadrak 4/206,407, Al-Baihaqi dalam Sunannya 9/339. Lihat As-Silsilah Ash-Shahihah no.2059).
Salma juga pernah menyatakan : “Aku pernah menjadi pembantu Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam. Setiap kali Beliau terkena infeksi(borok) atau luka, Beliau selalu menyuruhku membalutnya dengan henna (inai)”.
(Riwayat At-Tirmidzi pada kitab Ath-Thibb, Bab At-Tadawi’ bil Hinna, no.2055 dan Ibnu Majah pada kitab Ath-Thibb, no.3502 dari Salma Ummu Rafi’, pembantu Rosulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam. Hadits ini hasan dengan syahid-syahidnya. Lihat As-Silsilah Ash-Shahihah no.2059).
Abu Hurairah menyatakan, bahwa apabila Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam sakit kepala, Beliau membungkus kepalanya dengan henna(inai). Dan Beliau pernah bersabda : “Sungguh ia bias mengobati sakit kepala dengan izin Allah”.
( Riwayat Abu Nu’aim dalam kitab Ath-Thibbun Nabawi, hal.45 dan 111, dan Al-Bazzar.Lihat At-Taqrib, hal.25)
Dari Abu Rafi’, ia berkata : Saya dahulu bersama Rosulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam, apabila Beliau mengusap kepalanya, beliau berkata : Gunakanlah rajanya pewarna (sayyid al-khidab), yaitu inai karena dapat membaguskan kulit dan menambah gairah bersetubuh”
(Al-Jami’ Al-Kabir no.15583)
Dari Anas Radhiallaahu ‘anhu ia berkata, Rosulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Warnailah dengan memakai henna, sebab ia dapat menambah keremajaan, kecantikan, dan gairah seksual “
(Majma’ Az-Zawaa’id wa Muni’ Al-Fawa’id, karya Al-haitsami, 5/160).
Rosulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Gunakanlah henna. Sebab ia dapat menerangi kepala,membersihkan hati, dan menambah nafsu seksual. Ia menjadi saksi di kubur”
(Kanz Al ‘Ummal, hadits no.28282).
Kandungan Henna untuk Kesehatan :
1-Memiliki efek penyembuhan yang sangat bagus, banyak mengandung zat penyembuhan seperti Tannine (disebut hennatanin) dan zat lainnya seperti “perekat”.
2-Mengandung zat pengerut serta sel peptide yang mengandung zat asam ammonia jenis beta-amin vetakarboksil sebagai anti Microba, khususnya efek anti virus.
3-Daunnya mengandung zat lawsone
1-Memiliki efek penyembuhan yang sangat bagus, banyak mengandung zat penyembuhan seperti Tannine (disebut hennatanin) dan zat lainnya seperti “perekat”.
2-Mengandung zat pengerut serta sel peptide yang mengandung zat asam ammonia jenis beta-amin vetakarboksil sebagai anti Microba, khususnya efek anti virus.
3-Daunnya mengandung zat lawsone
Henna sangat manjur untuk mengatasi suhu panas yang membara tapi tidak cocok untuk mengatasi materi yang harus dikeluarkan. Henna mengandung zat astringent, bagian tubuh yang mengalami pembengkakan yang panas dan membara akan reda bila dibalut dengan henna. Henna memiliki karakter dingin sekali namun juga kering. Kekuatan pohon henna merupakan komposisi dari kekuatan yang berasal dari semacam unsur air yang panas dan stabil, dengan energy pengikat yang berasal dari unsur tanah yang dingin pula.
http://hennaclubindonesia.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar